Melirik Peluang Usaha Pangkas Rambut Barbershop

http://lingkarpapua.com/

Pria manakah yang tidak membutuhkan pangkas rambut? Tentu saja semua pria sangat membutuhkan jasa satu ini. Apalagi saat ini layanan pangkas rambut tidak hanya bersifat konvensional, terutama dalam permintaan model rambut yang ingin dibentuk.  Bahkan kini ada yang telah menggunakan layanan selayaknya sebuha salon kecantikan bagi wanita.

Kalau menghitung-hitung peluang bisnis ini, memang terbilang besar, karena konsumennya yang sangat banyak, modal yang dibutuhkan pun terbilang kecil. Hanya bermodalkan cermin, alat potong rambut dan keahlian memangkas, seseorang sudah bisa membuka usaha ini.

Tapi sabar dulu, dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun lingkarpapua.com ternyata untuk membuka usaha kebutuhan pria ini tidak semudah yang dibayangkan. Diperlukan berbagai perhitungan yang cermat, terutama soal layanan, kemampuan memangkas yang harus bisa beradaptasi dengan perkembangan konsumen, dan keberadaan lokasi usaha yang mudah diakses.

Seperti yang disadur dari etalasebisnis.com ada beberapa syarat yang harus disiapkan sebelum membuka usaha pangkas rambut seperti

1. Mencari Tenaga (Pegawai) Potong Rambut Pria Yang Ahli
Ini senjata utama Anda dalam membuka usaha barbershop Pegawai Anda harus memiliki keahlian dalam urusan potong rambut. Keahlian ini tidak hanya secara teknis saja, tapi juga bisa memberikan solusi gaya rambut setiap orang. Karena tiap orang memiliki model kepala dan wajah yang berbeda, maka seharusnya gaya rambut juga harus disesuaikan dengan model kepala dan wajah.

Baca Juga:  Pasca Insiden 25 Mei Padang Bulan, Penghuni Asrama Mahasiswa Waropen Mengungsi Semua
Banyak orang tidak puas akan hasil potong rambut, karena mereka merasa potongannya tidak cocok dengan wajah dan kepala mereka. Meskipun itu telah menggunakan model gaya rambut terbaru.

Jika perlu bekali pegawai Anda dengan keahlian khusus, agar mampu memangkas rambut dengan tepat, rapi, dan cepat.


2. Update Skill dan Ikuti Trend Gaya Rambut
Wajibkan pegawai Anda untuk selalu mengikuti tren gaya rambut pria terkini. Anda juga bisa mencarikan informasi soal itu melalui internet, lalu menyampaikannya ke pegawai-pegawai Anda. Karena anak muda jaman sekarang biasanya meminta gaya model rambut yang terkini dan biasanya mengikuti beberapa tokoh atau artis ternama.

Saat ini pun potong rambut juga perlu skill khusus, misalnya jika ada yang meminta potong rambut dengan model ukir bentuk tertentu. Ini perlu keahlian khusus, karena kalau salah bisa fatal tampilan rambutnya.


3. Berikan Layanan Full Service
Gaet pelanggan dengan memberikan layanan full service, misalnya dalam satu paket potong rambut sudah terdiri dari potong rambut itu sendiri, minuman dingin, cuci rambut, pijat rambut, dan pemberian vitamin (opsional). Tapi ingat, ini juga akan berdampak pada harga. Untuk itu berikan perhitungan harga yang wajar dan sesuai dengan kantong pelanggan Anda.


Anda juga bisa menambahkan layanan tambahan, semisal cukur kumis+jenggot, semir rambut, dan lain-lain.


4. Sediakan Ruangan Yang Nyaman
Biasanya yang bikin bosan orang ketika potong rambut itu ketika antri. Bahkan karena bosannya, mereka memutuskan untuk batal potong rambut dan pindah ke tempat lain. Ini jangan sampai terjadi di tempat Anda.

Anda bisa mensiasatinya dengan memberikan tempat yang nyaman. Baik diruang tunggu maupun tempat untuk potong rambutnya. Untuk tempat potong rambut, usahakan dipisah dari ruang tunggu, dan gunakan kursi potong rambut yang nyaman dan memang digunakan untuk potong rambut.

Sedangkan diruang tunggu, Anda bisa menempatkan beberapa fasilitas seperti TV, music/karaoke, WiFi Hotspot, buku bacaan, mini cafe, dll. Sehingga kejemuan mereka akan terlampiaskan melalui fasilitas-fasilitas yang ada.

Sedangkan dari perbincangan lingkarpapua.com dengan beberapa jasa pangkas rambut yang terdapat di Kotaraja Furia Kota Jayapura, mengungkapkan, untuk jasa pangkas rambut yang dilakukan masih terbilang sedernaha, karena pelanggan-pelanggannya tidak terlalu memusingkan masalah tempat dan gaya rambut yang macam-macam.

“Biasanya ketika datang mereka hanya minta dipotong pendek, kalau seperti itu kami sesuaikan saja potongannya dengan bentuk kepala. Masalah tempat juga hanya ada kipas angin dan TV kecil, tapi pelanggan tidka pernah protes,” beber Iwan salah satu penyedia jasa pangkas rambut didekat Kantor Pos Kotaraja.

Namun yang harus diperhatikan, kata pria asal Madura ini, jumlah tenaga kerjanya, itu untuk menghindari menumpuknya antrian pelanggan. Karena hanya itu masalah utama dalam jasa pangkas rambut. “Kalau banyak (tenaga) kan tidak perlu antri lama. Dulu kami siapkan majalah dan koran, tapi tidak dibaca juga. Jadi walau kita siapkan fasilitas pembunuh waktu untuk pelanggan sia-sia juga mereka lebih senang duduk begitu saja. Makanya jumlah teman-teman disini kami perbanyak,” ungkapnya panjang lebar.

Baca Juga:  Sarmi dan Mappi Ditolak, Tolikara PSU, Intan Jaya Rekapitulasi Penghitungan Suara Lanjutan
Sedangkan Bapak Philemon salah satu pelanggan yang berbincang dengan lingkarpapua.com mengungkapkan, rela menunggu lama karena sudah biasa memotong rambutnya ditempat tersebut. Takutnya kalau mencari tempat lain, hasilnya tidak sesuai keinginan.

“Sudah langganan disini, karena mas disni sudah ngerti rambut saya harus dipotong bagaimana. Kalau cari tempat lain lagi hasilnya pasti beda,” ungkap sang pelanggan ketika ditemui di pemangkas rambut yang bersebelahan dengan Markas Brimob Polda Papua.

Dari penelurusan lingkarpapua.com tersebut bisa disimpulkan bahwa jasa usaha pangkas rambut di Kota Jayapura masih terbuka lebar. Namun yang harus diperhatikan adalah teknik memangkas yang harus disesuaikan dengan bentuk kepala. Karena pelanggan tidak terlalu membutuhkan berbagai model-model trend, yang terpenting potongan rambutnya rapi dan kelihatan baik.

Namun bagi Anda yang baru ini memulai, disarankan tips yang disadur dari etalasebisnis.com agar dicoba. Karena dalam persaingan bisnis semakin hari semakin ketat, untuk bisa bersaing sebaiknya usaha Anda memiliki nilai lebih dari pesaing. So, selamat berbisnis (alfred kaempe)